Ads 468x60px

Friday, August 28, 2009

0
Tips Yum pada linux centOS

Yum adalah salah satu program paket manajemen dalam linux. Salah satu distro yang menggunakan program Yum ini adalah Centos.

Pada saat awal-awal instalasi distro ini memang belum banyak support program-program khusus yang biasa kita gunakan, seperti program media beserta library penyertanya, sehingga mau tidak mau kita harus menginstalnya dengan cara manual.

Beruntung bagi mereka yang memiliki cd/dvd repositorinya, Ia tinggal tambahkan pada yum repo file agar program ini mencari paket-paket instalasinya ke cd/dvd sumber. Bagaimana dengan yang tidak memilikinya? Ya mau tidak mau harus download paket-pake tersebut ke melalui jalur internet.

Secara default yum mensetting paket hasil download dalam folder dan jika sudah menginstalnya kedalam sistem maka secara otomatis paket-paket tersebut akan dihapus.

Nah, agar kita tidak bolak-balik download jika kita melakukan instal ulang sistem, maka sebaiknya kita matikan setingan default yum itu dan kita backup paket-paket tersebut kedalam partisi atau media lain. Paket instalasi yang kita backup ini nantinya bisa digunakan kembali menjadi repositori local.

Berikut adalah cara untuk mematikan setingan tersebut :

# Vim /etc/yum.conf
Selanjutnya, ganti nilai pada parameter "keepcache" menjadi bernilai "1" (tanpa tanda petik), sehingga hasilnya seperti :
keepcache=1

Jika sudah dirubah, maka silahkan instal semua program yang anda butuhkan, dengan repositori mengarah ke internet dan jangan lupa membackup semua paket-paket yang sudah terdownload ke media lain. Adapun letak paket yang didownload tersebut adalah pada folder /var/cache/yum/source_repo/package.
Wednesday, August 26, 2009

0
Setting IP manual pada Ubuntu, dan multi ip

Pengen aja settting Ubuntu secara manual biar connect internet mungkin begini lah cara nya helmstandart cuma bisa kasih masukan dikit dibawah ini :

siji, edit dulu file interfaces

$ sudo gedit /etc/network/interfaces

loro, isikan seperti di bawah ini pada /etc/network/interfaces:

auto lo
iface lo inet loopback

auto eth1
iface eth1 inet static
address 192.168.0.212
network 192.168.0.0
netmask 255.255.255.0
broadcast 192.168.0.255
gateway 192.168.0.1
#kalo mau multi ip
auto eth1:1
iface eth1:1 inet static
address 90.0.0.1
network 90.0.0.0
netmask 255.255.255.0
broadcast 90.0.0.255

untuk setting dns:

$ sudo gedit /etc/resolv.conf

tambahkan baris-baris berikut pada resolv.conf:

domain google.com
search google.com
nameserver 192.168.0.1

telu, ini keterangannya spy lebih jelas:

“auto” menandakan interface akan dinyalakan otomatis pada saat booting. Interface lo tidak punya IP karena digunakan sebagai loopback sehingga memiliki IP localhost 127.0.0.1.

eth1 dikonfigurasi IP statis dgn parameter2:
1. address: IP address yang digunakan
2. network: menentukan Network Address komputer.
3. netmask: menentukan subnet mask network komputer.
4. broadcast: menentukan alamat broadcast yang digunakan komputer untuk memperkenalkan diri pada jaringan.
5. gateway: menentukan default gateway yang digunakan apabila komputer tersebut mengirimkan paket data ke luar jaringan anggotanya.

papat,restart service jaringan:

$ sudo /etc/init.d/networking restart
untuk menambah keyakinan:
$ ifconfig
atau sekalian ping ke pc lain.
klo diping kagak ada time out nya bearti berhasil hehehehe ...
ok, selamat mencoba!
Monday, August 24, 2009

0
Perbedaan Router, Switch, dan Hub

Dilihat secara fungsi antara hub dan switch ada persamaan yaitu sama mengantarkan paket data dari sumber ke tujuan dalam jaringan komputer. Akan tetapi kalau dilihat secara konseptual tentulah berbeda. masing-masing mempunyai kemampuan yang berbeda baik dari segi kecepatan maupun dari sisi sitem kerjanya.

Di dalam hub tidak ada proses apa-apa dalam menangani traffic jaringan. Hub hanya mengulang sinyal yang masuk ke seluruh port yang ada pada hub tersebut. Ini akan sangat berbeda dengan switch, di dalam switch setiap port berfungsi juga sebagai suatu bridge. Jika suatu port terhubung dengan suatu device maka secara prinsipal setiap device akan bersifat independen terhadap device lainnya.

Hub mempunyai kelemahan yaitu akan terus mengulang-ulang sinyal yang berupa paket data ke semua arah (jalur yang ada) walaupun sebenarnya paket data tersebut sudah diterima oleh komputer tujuan, seperti pada gambar 3 (Mansfield, 2003). Hal ini akan menyebabkan frekwensi collision lebih sering terjadi.

Transfer data switch lebih cepat daripada hub karena switch langsung mengirim paket data ke komputer 
tujuan, tidak mengirim ke seluruh port yang ada (broadcast) sehingga bandwidth yang ada pada switch dapat digunakan secara penuh.

Perbedaan lainnya lagi adalah bahwa 10/100 ethernet hub hanya bekerja secara half-duplex, ini artinya adalah sebuah device hanya dapat mengirim atau menerima data pada suatu waktu tertentu. Switch mampu bekerja secara full-duplex yang artinya mampu menerima dan mengirimkan data pada saat yang bersamaan.

Perbedaan mendasar antara switch versus router adalah router menggunakan metode ’store and forward’. Sedangkan switch bekerja dengan cara on the fly switching. Router mengambil seluruh paket sebelum paket tersebut diteruskan ke tujuan. Metode store and forward membawa seluruh frame data ke dalam peralatan, yang kemudian di-buffer untuk dalam sebuah satuan waktu. Akan lebih jelas jika kita memperhatikan TCP/IP layers, seluruh frame header akan melewati layer data link kemudian dibawa ke layer di atasnya yaitu network layer untuk diketahui tipe dari frame nya. Baru kemudian diteruskan ke alamat network yang dituju melalui data link layer kemabli. Proses ini berlaku untuk seluruh frame yang melintas di router.
Lain halnya dengan switch yang hanya mengambil 20 byte pertama dari sebuah frame. Karena switch tidak mengambil seluruh frame, namun hanya pada alamat tujuan (destination address) sebelum meneruskan frame tersebut ke alamat tujuan, maka network latency atau jeda (delay) yang terjadi akan menjadi lebih kecil dibandingkan dengan router.

Perbedaan yang paling mendasar antara Router, Switch dan Hub adalah sebagai berikut :
➢ Router = kerja di layer 3 osi (network)
➢ Switch = kerja di layer 2 osi (datalink)
➢ Hub= kerja di layer 1 osi (fisik)

0
Ping, Traceroute , Arp

yang namanya belajar komputer dasar ya begini inilah apa aja yang dianggap dasar dipelajari dengan seksama dan memahami nya dengan penuh tulus.. biarpun dasar memang harus tahu.. baik itu Ping, traceroute dan arp.. nah untuk itu aku berikan pengertian nya nanti cara prakteknya belakangan ya.. hehehehe..
PING
Ping adalah program tersederhana dari aplikasi TCP/IP. Ping mengirimkan IP datagram ke suatu host dan mengukur waktu round trip dan menerima respon. Ping merupakan singkatan dari Packet InterNet Groper.
Ping menggunakan pesan ICMP echo dan echo reply.
Ping dapat juga digunakan untuk memastikan installasi IP address di suatu host. Langkah-langkah yang dapat dilakukan yaitu :
• Ping loopback : test terhadap software TCP/IP
• Ping IP alamatku : test perangkat jaringan di host tersebut
• Ping alamat IP suatu host lain : test apakah jalur sudah benar
• Ping nama dari suatu host : test apakah sistem DNS sudah berjalan.

TRACEROUTE
Aplikasi traceroute melacak jalur mana saja yang dilalui untuk menuju ke suatu host tujuan. Cara kerja traceroute dengan mengirimkan pesan dengan TTL = 1. Dimana apabila sudah mencapai suatu target jumlah TTL akan menjadi 0, dan ini akan memberikan pesan ke pengirim dengan pesan time exceeded, sehingga host akan mengirimkan lagi pesan ICMP dengan nilai TTL diperbesar. Proses ini dilakukan terus hingga mencapai host yang dituju.

ARP
Protokol ARP digunakan untuk merubah protokol pengalamatan pada layer yang lebih atas (IP Address) menjadi alamat fisik jaringan.

0
IP Routing

Routing IP adalah proses memindahkan paket dari satu network ke network yang lain menggunakan router-router. Sebuah routing protocol digunakan oleh router untuk secara dinamis menemukan semua network di sebuah internetwork, dan memastikan bahwa semua router memiliki routing table yang sama. Pada dasarnya, sebuah routing protocol menentukan jalur (path) yang dilalui oleh sebuah paket melalui sebuah internetwork.

Setelah semua router mengetahui tentang semua network,sebuah routed protocol dapat digunakan untuk mengirimkan data user (paket) melalui jaringan yang sudah ada. Routed protocol ditugaskan ke sebuah interface dan menentukan metode pengiriman paket. Contoh dari routed protocol adalah IP dan IPX.

Istilah routing digunakan untuk proses pengambilan sebuah paket dari sebuah alat dan mengirimkannya melalui network kea lat lain disebuah network yang berbeda. Router tidak peduli atau tidak memperhatikan tentang host—mereka hanya memperhatikan tentang network dan jalur terbaik ke setiap network.

Jika network anda tidak memiliki router,maka jelas anda tidak melakukan routing. Router melakukan routing lalu-lintas data ke semua network di internetwork anda. Agar anda bisa melakukan routing paket,sebuah router harus mengetahui, paling sedikit, hal-hal berikut ini :

* Alamat tujuan
* Router-router tetangga dari mana sebuah router bisa mempelajari tentang network remote.
* Route yang mungkin ke semua network remote
* Route terbaik untuk setiap network remote.
* Bagaimana menjaga dan memverifikasi informasi routing.

Router mempelajari tentang network-network remote dari router-router tetangga atau dari seorang administrator. Router kemudian akan membuat sebuah routing table yang menggambarkan bagaimana menemukan network-network remote. Jika sebuah nerwork terhubung secara langsung, maka router sudah tahu bagaimana menghubungi network itu. Jika sebuah network tidak terhubung secara langsung, router harus mempelajari bagaimana cara mencapai network remote tersebut dengan dua cara : mengguanakan routing statis,yang berarti seseorang harus mengetikan dengan tangan tentang semua lokasi network ke routing table,atau melalui apa yang disebut routing dinamis.

Pada routing dinamis, sebuah protocol pada satu router berkomunikasi dengan protocol yang sama yang bekerja di router tetangga. Router kemudian akan saling melakuakan update tentang semua network yang mereka ketahui dan menempatkan informasi tersebut ke routing table. Jika suatu perubahan terjadi di network,maka protocol routing dinamis secara otomatis akan memberitahukan semua router tentang apa yang terjadi. Jika routing statis digunakan,maka seorang administrator bertanggung jawab untuk melakuakan update semua perubahan tersebut,secara manual ke semua router. Biasanya, pada sebuah network yang besar,digunakan kombinasi dari routing dinamis dan routing statis.

Proses Routing IP

Proses routing IP sebenarnya cukup sederhana dan tidak berubah terhadap ukuran network yang anda miliki. Sebagai contoh, kita akan menggunakan gambar berikut untuk menjelaskan langkah demi langkah tentang apa yang terjadi jika host A ingin berkomunikasi dengan host B di sebuah network yang berbeda.

Host A ——————– Lab A ———————— Host B

*
o
+
# (172.16.20.1)

(172.16.10.2) (172.16.20.2)

Pada contoh ini, seorang user di Host A melakukan ping ke alamat IP Host B. Routing tidak lebih sederhana dari ini, tetapi masih sendiri dari banyak langkah. Mari kita membahas langkah-langkah tersebut :

1. Internet Control Message Protocol (ICMP) menciptakan sebuah payload (data) pemintaan echo (di mana isinya hanya abjad di field data).
2. ICMP menyerahkan payload tersebut ke Internet Protocol (IP), yang lalu menciptakansebuah paket. Paling sedikit, paket ini berisi sebuah alamat asal IP, sebuah alamat tujuan IP, dan sebuah field protocol dengan nilai 01h (ingat bahwa Cisco suka menggunakan 0x di depan karakter heksadesimal , jadi di router mungkin terlihat seperti 0×01). Semua itu memberitahukan kepada host penerima tentang kepada siapa host penerima harus menyerahkan payload ketika network tujuan telah dicapai – pada contoh ini host menyerahkan payload kepada protocol ICMP.
3. Setelah paket dibuat, IP akan menentukan apakah alamat IP tujuan ada di network local atau network remote.
4. Karena IP menentukan bahwa ini adalah permintaan untuk network remote, maka paket perlu dikirimkan ke default gateway agar paket dapat di route ke network remote. Registry di Windows dibaca untuk mencari default gateway yang telah di konfigurasi.
5. Default gateway dari host 172.16.10.2 (Host A) dikonfigurasi ke 172.16.10.1. Untuk dapat mengirimkan paket ini ke default gateway, harus diketahui dulu alamat hardware dari interface Ethernet 0 dari router (yang dikonfigurasi dengan alamat IP 172.16.10.1 tersebut) Mengapa demikian? Agar paket dapat diserahkan ke layer data link,lalu dienkapsulasi menjadi frame, dan dikirimkan ke interface router yang terhubung ke network 172.16.10.0. Host berkomunikasi hanya dengan alamat hardware pada LAN local. Penting untuk memahami bahwa Host A, agar dapat berkomunikasi dengan Host B, harus mengirimkan paket ke alamat MAC (alamat hardware) dari default gateway di network local.
6. Setelah itu, cache ARP dicek untuk melihat apakah alamat IP dari default gateway sudah pernah di resolved (diterjemahkan) ke sebuah alamat hardware:
* Jika sudah, paket akan diserahkan ke layer data link untuk dijadikan frame (alamat hardaware dari host tujuan diserahkan bersama tersebut).
* Jika alamat hardware tidak tersedia di cache ARP dari host, sebuah broadcast ARP akan dikirimkan ke network local untuk mencari alamat hardware dari 172.16.10.1. Router melakukan respon pada permintaan tersebut dan menyerahkan alamat hardware dari Ethernet 0, dan host akan menyimpan (cache) alamat ini. Router juga akan melakukan cache alamat hardware dari host A di cache ARP nya.
7. Setelah paket dan alamat hardware tujuan diserahkan ke layer data link, maka driver LAN akan digunakan untuk menyediakan akses media melalui jenis LAN yang digunakan (pada contoh ini adalah Ethernet). Sebuah frame dibuat, dienkapsulasi dengan informasi pengendali. Di dalam frame ini alamat hardware dari host asal dan tujuan, dalam kasus ini juga ditambah dengan field EtherType yang menggambarkan protocol layer network apa yang menyerahkan paket tersebut ke layer data link- dalam kasus ini, protocol itu adalah IP. Pada akhir dari frame itu terdapat sebuah field bernama Frame Check Sequence (FCS) yang menjadi tempat penyimpanan dari hasil perhitungan Cyclic Redundancy Check (CRC).
8. Setelah frame selesai dibuat, frame tersebut diserahkan ke layer Physical untuk ditempatkan di media fisik ( pada contoh ini adalah kabel twisted-pair )dalam bentuk bit-bit, yang dikirim saru per satu.
9. Semua alat di collision domain menerima bit-bit ini dan membuat frame dari bit-bit ini. Mereka masing-masing melakukan CRC dan mengecek jawaban di field FCS. Jika jawabannya tidak cocok, frame akan dibuang.

* Jika CRC cocok, maka alamat hardware tujuan akan di cek untuk melihat apakah alamat tersebut cocok juga (pada contoh ini, dicek apakah cocok dengan interface Ethernet 0 dari router).
* Jika alamat hardware cocok, maka field Ether-Type dicek untuk mencari protocol yang digunakan di layer Network.

1. Paket ditarik dari frame, dan apa yang tertinggal di frame akan dibuang. Paket lalu diserahkan ke protocol yang tercatat di field Ether-Type—pada contoh ini adalah IP.
2. IP menerima paket dan mengecek alamat tujuan IP. Karena alamat tujuan dari paket tidak sesuai dengan semua alamat yang dikonfigurasi di router penerima itu sendiri, maka router penerima akan melihat pada alamat IP network tujuan di routing tablenya.
3. Routing table harus memiliki sebuah entri di network 172.16.20.0, jika tidak paket akan dibuang dengan segera dan sebuah pesan ICMP akan dikirimkan kembali ke alamat pengirim dengan sebuah pesan “destination network unreachable” (network tujuan tidak tercapai)
4. Jika router menemukan sebuah entri untuk network tujuan di tabelnya, paket akan dialihkan ke interface keluar (exit interface)—pada contoh, interface keluar ini adalah interface Ethernet 1.
5. Router akan melakuakan pengalihan paket ke buffer Ethernet 1.
6. Buffer Ethernet 1 perlu mengetahui alamat hardware dari host tujuan dan pertama kali ia akan mengecek cache ARP-nya.

* Jika alamat hardware dari Host B sudah ditemukan, paket dan alamat hardware tersebut akan diserahkan ke layer data link untuk dibuat menjadi frame.
* Jika alamat hardware tidak pernah diterjemahkan atau di resolved oleh ARP (sehingga tidak dicatat di cache ARP), router akan mengirimkan sebuah permintaan ARP keluar dari interface E1 untuk alamat hardware 172.16.20.2.

Host B melakukan respon dengan alamat hardwarenya, dan paket beserta alamat hardware tujuan akan dikirimkan ke layer data link untuk dijadikan frame.

1. Layer data link membuat sebuah frame dengan alamat hardware tujuan dan asal , field Ether-Type, dan field FCS di akhir dari frame. Frame diserahkan ke layer Physical untuk dikirimkan keluar pada medium fisik dalam bentuk bit yang dikirimkan satu per satu.
2. Host B menerima frame dan segera melakuakan CRC. Jika hasil CRC sesuai dengan apa yang ada di field FCS, maka alamat hardware tujuan akan dicek. Jika alamat host juga cocok, field Ether-Type akan di cek untuk menentukan protocol yang akan diserahi paket tersebut di layer Network—Pada contoh ini, protocol tersebut adalah IP.
Tuesday, August 18, 2009

0
Memblokir Situs Porno

A. ABSTRAKSI
Internet berkembang sangat cepat dan pesat, hal ini dapat dilihat dari jumlah pengguna Teknologi Informasi yang berkembang menurut deret ukur. Menurut data sekitar tahun 1995 diperkirakan jumlah pengguna Teknologi Informasi mencapai 200 juta orang, dan akan mencapai lebih dari satu trilyun dalam waktu kurang dari lima belas tahun.

Internet sangat besar manfaatnya dalam kehidupan manusia, khususnya dalam bidang kebutuhan komunikasi dan informasi. Manfaat utama Internet adalah komunikasi melalui e-mail dan chatting, mencari informasi melalui browsing atau surfing, transfer file baik data maupun program, dan e-commerce serta entertainment. Namun demikian, Internet mempunyai dampak baik dampak positip maupun dampak negatip, dampak negatip salah satunya adalah pornografi. Lalu bagaimana cara menangkal pornografi di Internet di warnet atau internet sekolah. Berikut ini akan di uraikan cara memblokir situs-situs porno menggunakan sistem operasi centOS 5.x

B. KONFIGURASI GATEWAY
Gateway adalah istilah yang digunakan untuk menunjuk kepada komputer yang dijadikan sebagai pintu gerbang keluar dan masuk hubungan ke Internet bagi komputer-komputer lain di jaringan. Agar komputer tersebut dapat melewatkan sambungan Internet bagi komputer-komputer client, maka hal yang penting dalam mengkonfigurasi PC Gateway adalah menjalankan rule Ipchain. Perintah berikut untuk mengaktifkan forwarding dan modul-modul yang diperlukan, sekaligus menjalankan Transparent Proxy. Fungsi Transparent Proxy adalah membelokkan (REDIRECT) permintaan www port 80 ke proxy squid port: 3128 (default) atau port: 8080 sesuai konfigurasi anda. Untuk mengkonfigurasi loginlah sebagai root dan edit file dengan teks editor vi, pico atau mc:
# /etc/rc.d
# vi rc.local

Pada baris terakhir file rc.local ketikkan:
echo 1> /proc/sys/net/ipv4/ip_forward
/sbin/ipchains -F
/sbin/ipchains –A input –p tcp –d 192.168.0.0/24 www –j ACCEPT
/sbin/ipchains –A input –p tcp –d 0/0 www –j REDIRECT 8080
/sbin/ipchains –A forward –d 0/0 –j MASQ
/sbin/modprobe ip_masq_irc
/sbin/modprobe ip_masq_ftp
/sbin/modprobe ip_masq_raudio
/usr/sbin/named

Perintah-perintah tersebut maksudnya sebagai berikut: baris pertama untuk mengaktifkan forwarding, baris kedua untuk menghapus konfigurasi ipchains sebelumnya, kemudian baris ketiga menerima permintaan www dari semua client yang berasal dari jaringan anda, misalnya jaringan anda 192.168.0.0, tetapi bila alamat jaringan anda berbeda maka ganti 192.168.0.0 dengan alamat jaringan anda. Selanjutnya semua permintan www port 80 dibelokkan ke proxy squid port: 8080 atau port: 3128 (default dari squid) kemudian di Masquerade. Sedangkan perintah baris selanjutnya adalah untuk mengaktifkan modul-modul yang diperlukan untuk chatting (irc), untuk FTP (ftp) dan untuk audio (radio). Selanjutnya jangan lupa simpan setelah perubahan tersebut.

Untuk mengaktifkan perubahan tersebut jalankan perintah di consol sebagai berikut:
# /etc/rc.d/init.d/network restart
Untuk menguji apakah forwarding sudah jalan atau belum, bisa dengan cara:
# cat/proc/sys/net/ipv4/ip_forward
Nilai yang tampil harus 1, bila masih 0 coba reboot komputer anda dan periksa kembali dengan perintah tersebut.

C. KONFIGURASI SQUID PROXY SERVER
Saya asumsikan program Squid sudah terinstal pada komputer anda sebelum anda menkonfigurasikannya. Saya rekomendasikan untuk menginstal versi Squid 2.x.stable.x, karena squid versi 2 mendukung Transparent Proxy. Untuk memeriksa apakah kernel anda mendukung Transparent Proxy, cukup dangan melihat apakah terdapat file: /proc/net/ip_fwchains. Bila file tersebut ada, maka anda tidak perlu melakukan konfigurasi ulang kernel.

Untuk mengkonfigurasi squid edit file squid.conf berikut:
# cd /etc/squid
# vi squid.conf
Delete tanda # pada baris-baris isi file squid.conf sehingga menjadi seperti contoh file konfigurasi berikut:
http_port 8080
icp_port 3130

hierarchy_stoplist cgi-bin
cache_effective_user squid
cache_effective_group squid
cache_mem 8 MB
cache_swap_low 90
cache_swap_high 95
cache_dir ufs /cache 1000 16 256
cache_access_log /usr/local/squid/logs/access.log
cache_access /usr/local/squid/logs/cache.log
cache_store_log none
mime_table /usr/local/squid/etc/mime.conf
pid_filename /usr/local/squid/logs/squid.pid
logfile_rotate 10
visible_hostname proxy.stembayo.or.id #isi hostname sesuai dengan pc anda

acl labcomp src 192.168.0.0/24 #sesuaikan dengan network anda
acl all src 0.0.0.0/0.0.0.0
acl alldst ect 0.0.0.0/0.0.0.0
acl manager proto cache_object
acl localhost src 127.0.0.1/255.255.255.255
acl ssl_port port 443 563
acl safe_port port 80 21 443 563 70 1025-65535
acl CONNECT method CONNECT
acl erase method PURGE

http_access allow labcomp
http_access allow localhost
http_access allow manager localhost
http_access allow deny manager
http_access allow deny !safe_port
http_access allow CONNECT !ssl_port
http_access allow deny all

Kemudian sebelum menjalankan squid pertama kali ketikkan:
# squid -z
Jalankan squid dengan perintah:
# /etc/rc.d/init.d/squid restart

D. BLOCKING SITUS PORNO

Untuk memblokir situs-situs di Internet yang tidak kita inginkan agar tidak dapat diakses oleh komputer jaringan kita, maka ada beberapa cara yang dapat kita lakukan, yaitu dengan menambahkan baris berikut di file squid.conf:
acl porn url_regex /usr/local/squid/etc/porn.txt
acl noporn url_regex /usr/local/squid/etc/noporn.txt
acl ip dst /usr/local/squid/etc/ip.txt

http_access allow noporn all
http_access deny porn all
http_access deny ip all

Buat di direktori /usr/local/squid/etc file-file sebagi berikut :
1. file porn.txt, berisi daftar situs-situs porno atau yang mengandung kata-kata seperti:
abortion
adult
anus
gay
sex
www.playboy.com
www.17tahun.com
www.fsnbintangindonesia.com
dll.
2. file noporn.txt, berisi kata-kata sebagai berikut :
irelessexcite
msexchange
msexcel
aids.lv
freetown
geek-girls
scsext
steen
adulteducation
sekst
dll.
3. file ip.txt, berisi daftar nomor ip address situs-situs porno seperti :
209.247.228.203
209.247.228.201
206.251.29.35
dll.

Kita dapat men-download daftar kata-kata porn dan noporn dari situs
http://web.onda.com.br/orso/sxcontrol.html. Sehingga tidak perlu menuliskan satu per satu kat-kata tersebut.

Kemudian delete tanda # di depan baris-baris pada file squid.conf sehingga menjadi seperti berikut:
http_accel_host virtual
http_accel_port 80
http_accel_with_proxy on
http_accel_uses_host_header on

Selanjutnya restart squid dengan perintah:
# /etc/rc.d/init.d/squid restart

0
Ganti Hostname Tanpa Perlu Reboot

Misal ingin mengganti hostname menjadi pithik, pertama edit file /etc/sysconfig/network :

# vi /etc/sysconfig/network

di baris HOSTNAME, edit menjadi seperti berikut :

NETWORKING=”yes”
GATEWAY=”192.168.100.1″
HOSTNAME=”pithik”

save file tersebut dan exit :

:wq!

Sekarang edit file /etc/hosts :

# vi /etc/hosts

misal server anda memiliki IP 192.168.100.100, edit file jadi seperti di bawah ini :

127.0.0.1 localhost.localdomain localhost
192.168.100.100 pithik

lalu save dan exit :

:wq!

Sekarang jalankan perintah di bawah ini :

# hostname pithik

Jalankan lagi perintah ini :

# hostname

Sekarang restart service network agar file yang telah kita edit tadi dapat berjalan :

# service network restart

Untuk melihat efeknya, silahkan log off dulu, lalu login lagi.
 
shyrod_IT | © 2010 by DheTemplate.com | Supported by Promotions And Coupons Shopping & WordPress Theme 2 Blog | Tested by Blogger Templates | Best Credit Cards