Ads 468x60px

Thursday, June 10, 2010

0
Setting Wireless Router TP-Link dengan ADSL Modem

Cukup mudah untuk men-seting dan meng-konfigurasi router dengan modem ADSL, tinggal mengikuti panduan yang ada di dalam buku manualnya, sudah cukup untuk bisa digunakan akses ke internet.
Setelah menghubungkan Modem ,  TP-Link router, Notebook/PC dalam kondisi OFF, seperti gambar berikut:




Ada dua cara untuk melakukan setting router TP-Link :
  1. Menggunakan CD Aplikasinya
  2. Melalui Halaman WEB / WEB browser.
Disini kita akan bahas dengan cara yang paling umum dipergunakan, yaitu dengan WEB browser.
  • Untuk bisa setting routernya, sebelumnya kita harus menyamakan segmentasi IP Address Notebook/PC yang akan kita pergunakan untuk mensetting dengan segment IP default Router (untuk TP-Link sebagian besar IP defaulnya adalah 192.168.1.1), jadi IP Notebook/PC kita set 192.168.1.69 (IP Address tidak boleh sama dengan Device yang akan di setting).
  • Melalui halaman web, Ketikan IP default Router di Web Browser, 192.168.1.1.
  • Masukkan default username & password router,  username: admin, password: admin

  • Setelah masuk di web Administrasi router TP-Link, disarankan untuk mengganti IP default  router/TP-Linknya, karena pada umumnya modem ADSL menggunakan default IP yaitu 192.168.1.1 .
  • Masuk ke menu: Network > LAN ganti IP Address TP-Linknya, Disarankan untuk merubah dengan segmentasi IP yang berbeda, menjadi: 192.168.2.1 dan Subnet Mask: 255.255.255.0. Save.

  • Disarankan juga untuk mengganti password defaultnya dengan cara memilih menu: System Tools -> Password selain ada pilihan mengganti password, juga ada disarankan untuk mengubah username defaultnya.
  • Restart TP-Link dengan memilih menu: System Tools -> Reboot
  • Tunggu beberapa saat, dan untuk masuk ke halaman web admin router/TP-Link nya, gunakan IP yang baru: 192.168.2.1 dan masukan username & password yang baru
  • Setelah masuk ke halaman administrator, pilih menu: Quick Setup dan ikuti langkah selanjutnya (klik tombol NEXT)
  • Pada saat Choose WAN Connection Type, pilih Dynamic IP; klik tombol NEXT
  • Pada halaman Wireless:


    1. Wireless Radio: Enable
    2. SSID: isi dengan nama ID yang akan di broadcast pada saat signal WiFi di pancarkan
    3. Region: Indonesia
    4. Channel: Disesuaikan, pastikan menggunakan Channel yang belum di pergunakan.
    5. Mode: 54Mbps (802.11g)
    6. Next
    7. Finish
  • Selanjutnya, setting Gateaway & DNS nya kita sesuaikan dengan setting ADSL Modem, masuk ke menu: Network -> WAN
    1. Klik Renew pada bagian Gateaway, dan isi dengan IP Modem: 192.168.1.1
    2. Pilih/checklist bagian Use These DNS Server
    3. Primary DNS: 203.130.196.5
    4. Secondary DNS: 202.134.0.155
    5. Save
  • Selanjutnya, setting untuk security routernya, agar tidak bisa digunakan oleh siap saja dengan memilih menu Wireless -> Wireless Setting, Beberapa setting sudah dipilih sesuai dengan setting sebelumnya.


    1. Pilih/Klik Enable Wireless Security
    2. Security Type: WEP
    3. Security Option: Automatic
    4. WEP Key Format: Hexadecimal
    5. Key1: 1234567890 (bisa diganti); Key Type: 64bit
    6. Save
  • Sampai tahap ini, router sudah bisa digunakan, namun untuk lebih memastikan, ada beberapa hal yang bisa disetting terlebih dahulu sebelum router nya di REBOOT
  • Setting range IP Client DHCP pada TP-Link nya dengan memilih menu: DHCP -> DHCP Setting, isi range IP sesuai dengan yang dikehendaki, misal: Start IP Address: 192.168.2.100 & End IP Address: 192.168.2.199, klik SAVE
  • Cek juga setting Time dengan memilih menu: System Tools -> Time sesuaikan dengan timezone dan waktu anda, klik SAVE
  • Reboot router TP-Link dengan memilih menu: System Tools -> Reboot
  • Router TP-Link anda siap digunakan. Cabut kabel LAN dari laptop/PC dan aktifkan WiFi nya, coba untuk search WiFi (SSID) router dan masukkan WEP yang telah di set pada saat melakukan koneksi ke router.OK Selamat Mencoba, sumber dari berbagai sumber..
Wednesday, June 2, 2010

0
Cara Cek Power Supply ATX Komputer

Mungkin anda pernah mengalami suatu ketika komputer anda mati total. Kalau komputer mati total, yaitu jika di tekan tombol powernya komputer tidak nyala, kemungkinan kerusakannya ada dua. Mau tahu kelanjutannya .... ?sabar helmstandart minum kopi dulu hehehe
Jika komputer di nyalakan dengan menekan tombol power dan ternyata komputer tetap mati, kemungkinan yang terjadi adalah:

1. Kabel power putus atau bahkan saluran listriknya putus.
2. Power Supply mengalami kerusakan, bisa drop (nyala sebentar terus mati) dan bisa mati total.

Di Posting ini saya akan sharing tentang cara cek power supply ATX secara mandiri artinya tanpa harus dicolokkan ke Mainboard Komputer.

Caranya Cek Power Supply ATX :

1. Siapkan power supply yang akan dicek
2. Siapkan clip kertas yang telah diluruskan
3. Cari kabel yang berwarna hijau dan hitam, kemudian hubungkan dengan menggunakan klip kertas tersebut.
4. Colokkan kabel powernya ke listrik PLN.
5. Kalau Kipas Power Suplly berputar berarti power supply nyala dan sebaliknya.
6. Akan tetapi Kipas Power Suplly berputar belum tentu menandakan bahwa power supply itu bagus, karena ada banyak kasus power supply ATX itu mengalami arus/daya drop sehingga ketika disambungkan ke mainboard dan di bebani dengan harddisk, Komputer tetap tidak nyala / mati tapi kondisi fan masih berputar. Kondisi inilah yang dinamakan Power Supply Ngedrop.

Berikut tanda power supply yang drop :

1. Komputer sering Hang sendiri.
2. USB port menjadi tidak berfungsi.
3. Kadang-kadang komputer restart sendiri.
4. Komputer nyala tampil di monitor tapi harddisk tidak terdeteksi di BIOS.

Kalau kurang jelas cara cek power supply ATX, lihat gambar di bawah ini :


komputer dasar
Tuesday, June 1, 2010

0
Mematikan System Restore

System Restore adalah salah satu fitur andalan di Windows XP. Dengan System Restore kita dapat membuat restore point agar ketika suatu saat system kita ‘berulah’ tidak wajar, kita dapat mengembalikan konfigurasi Windows pada point atau kondisi ketika point itu di buat. Misalnya, saya membuat restore point pada hari ini sebelum saya akan menginstal satu aplikasi, dan ternyata aplikasi baru tersebut membuat system saya tidak beres, maka saya tinggal memanggil restore point yang saya buat tadi, untuk mengembalikan keadaan registry dan konfigurasi Windows yang lainnya seperti sedia kala seperti sebelum aplikasi ‘bermasalah’ tadi terinstal.
Tapi sayangnya, System Restore sering di manfaatkan oleh virus-virus untuk ‘dompleng’ ketika anda merestore point anda. Sehingga meskipun anda sudah membersihkan virus di komputer anda, tapi virus tersebut kadang masih bercokol di file-file restore point sehingga ketika sudah di bersihkan dengan anti virus, virus tersebut akan ‘bangkit’ lagi dari restore point. Dan ini sangatlah menjengkelkan.
klo ingin membersihkan virus pastikan untuk mematikan System Restore terlebih dahulu. Tapi sayangnya, mematikan System Restore terkadang tidak semudah yang di bayangkan, beberapa kali sahabat saya mengeluhkan adanya gangguan ketika akan mematikan System Restore dan apabila anda mengalami hal yang sama, coba 2 alternatif cara mematikan System Restore ini.
Yang pertama adalah cara yang biasa:
  1. Klik kanan My Computer -> Properties atau bisa juga melalui Start -> Control Panel -> System.
  2. Di jendela System Properties, klik tab System Restore.
  3. Centang opsi Turn off System Restore.
  4. Klik tombol OK untuk untuk mengeksekusi opsi baru ini.
  5. System Restore anda sudah non aktif sekarang.
    Centang System Restore opsi
Jika cara pertama anda mendapatkan kesulitan dan System Restore masih aktif juga, coba cara ‘paksa’ kedua ini:
  1. Klik Start -> Run, ketikan gpedit.msc di kotak input lalu tekan tombol Enter.
  2. Di jendela Group Policy, arahkan mouse anda untuk menavigasi policy key berikut:
    • Klik Computer Configuration.
    • Klik Administrative Template.
    • Klik System.
    • Klik System Restore.
  3. Nah, didalam System Restore tersebut, ada 2 policies yang harus di enable.
    Nilai awal System Restore
  4. Seperti yang anda lihat di gambar atas, bahwa State untuk kedua setting itu masih Not configured semua. Untuk mematikan System Restore secara paksa, anda harus meng-enable Setting: Turn off System Restore. Caranya klik ganda setting tersebut, pilih opsi Enabled lalu klik tombol OK.
    Enabled-kan Turn off System Restore.
  5. Untuk Setting: Turn off Configuration, jika anda meng-enabled nya, maka opsi konfigurasi yang ada di System Properties akan menjadi mati sehingga para pengguna komputer anda tidak dapat mengubah setting System Restore dan saya merekomendasikan hal ini.
    Konfigurasi System Restore mati.
Jika System Restore sudah mati, sekarang tinggal basmi virusnya. Semoga artikel ini bisa sedikit membantu.
 
shyrod_IT | © 2010 by DheTemplate.com | Supported by Promotions And Coupons Shopping & WordPress Theme 2 Blog | Tested by Blogger Templates | Best Credit Cards